Ini Choi Pan, Makanan Khas Singkawang yang Gurih Nan Lembut di Mulut

Ini Choi Pan, Makanan Khas Singkawang yang Gurih Nan Lembut di Mulut

Singkawang, kota yang dijuluki Kota Seribu Kelenteng, bukan hanya terkenal karena keindahan budaya dan toleransinya, tetapi juga karena kekayaan kulinernya. Salah satu kuliner legendaris yang wajib dicicipi saat berkunjung ke sini adalah Choi Pan — kudapan gurih yang teksturnya lembut dan bikin ketagihan.

Bagi masyarakat Singkawang dan sekitarnya, Choi Pan bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari tradisi turun-temurun yang masih lestari hingga kini. Kudapan ini memiliki cita rasa khas yang memadukan kelembutan kulit, gurihnya isian, dan aroma bawang putih yang menggugah selera.


Asal Usul Choi Pan

Choi Pan berasal dari tradisi kuliner etnis Tionghoa Hakka yang banyak bermukim di Kalimantan Barat, khususnya di Singkawang. Kata “Choi” berarti sayur, sedangkan “Pan” berarti kue. Awalnya, kudapan ini dibuat sebagai makanan sederhana yang memanfaatkan sayuran segar dari kebun, lalu disajikan untuk keluarga dan acara khusus. Seiring waktu, Choi Pan berkembang menjadi jajanan populer yang bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional hingga restoran.


Bahan dan Proses Pembuatan

Keistimewaan Choi Pan terletak pada kulitnya yang tipis dan lembut. Kulit ini biasanya dibuat dari campuran tepung beras dan tapioka, lalu diuleni hingga elastis. Isian Choi Pan bervariasi, tetapi yang paling populer adalah bengkuang, talas, dan kucai. Sayuran tersebut dicincang halus, kemudian ditumis dengan bawang putih, ebi kering, garam, dan lada.

Setelah diisi, Choi Pan dikukus hingga matang. Saat disajikan, biasanya disiram dengan minyak bawang putih panas yang memberikan aroma harum dan rasa gurih yang khas. Beberapa penjual menambahkan taburan bawang goreng untuk memperkaya tekstur dan rasa.


Cita Rasa yang Menggoda

Satu gigitan Choi Pan akan langsung terasa kombinasi lembutnya kulit, segarnya isian sayuran, dan gurihnya bawang putih. Rasanya ringan, sehingga cocok dimakan kapan saja, baik sebagai camilan sore maupun menu sarapan. Tekstur kulit yang tipis membuatnya tidak terasa berat di perut, sementara minyak bawang memberikan sensasi hangat yang menggoda.


Choi Pan di Singkawang

Di Singkawang, Choi Pan bisa ditemukan hampir di setiap sudut kota, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran ternama. Beberapa penjual bahkan sudah berjualan puluhan tahun dan memiliki pelanggan setia. Ada juga penjual yang menawarkan variasi isian modern seperti jamur, udang, hingga daging ayam, namun tetap mempertahankan resep kulit yang tradisional.

Harga Choi Pan relatif terjangkau, biasanya dijual per porsi berisi lima hingga sepuluh buah. Hal ini membuatnya populer tidak hanya di kalangan warga lokal, tetapi juga wisatawan yang ingin membawa pulang sebagai oleh-oleh.


Tips Menikmati Choi Pan

Agar mendapatkan pengalaman terbaik, Choi Pan paling nikmat dimakan saat masih hangat. Cobalah menambahkan sambal cabai rawit untuk sensasi pedas yang berpadu dengan gurihnya bawang. Jika ingin mencoba membuat sendiri, pastikan adonan kulit diuleni hingga benar-benar lembut agar hasilnya tipis dan kenyal, baca selengkapnya:
◉ https://gribjayasingkawang.org/wisata/ini-choi-pan-makanan-khas-singkawang-yang-gurih-nan-lembut-di-mulut/
◉ https://gribjayaprobolinggo.org/hukum/akhir-hidup-bos-arisan-probolinggo-dihabisi-guru-agama-pengganda-uang/
◉ https://gribjayapontianak.org/wisata/jadwal-kapal-pontianak-ke-semarang-dan-surabaya-agustus-2025/
◉ https://gribjayabanjarbaru.org/hukum/polisi-ungkap-penyebab-bok-kontainer-jatuh-timpa-9-siswa-sd-banjarbaru/
◉ https://gribjayabumiayu.org/ekonomi/fondasi-jembatan-kali-keruh-bumiayu-kritis-imbas-tergerus-banjir/


Kesimpulan
Choi Pan bukan hanya sekadar camilan khas Singkawang, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan kuliner yang patut dilestarikan. Dengan cita rasa gurih, tekstur lembut, dan aroma bawang yang khas, tak heran jika makanan ini menjadi favorit banyak orang. Jadi, jika Anda berkunjung ke Singkawang, pastikan Choi Pan masuk dalam daftar kuliner yang wajib dicicipi.